APLIKASI DAN TEKNOLOGI
GUIDED DISCOVERY
 From : (Rafiuddin, Aby dasta Syam)
Esensi guided discovery dimasukan dalam permasalahan: Apa yang dapat anak-anak pelajari dan melewati tindakannya sendiri terhadap obyek dan melewati penalaran mereka sendiri seputar tindakan tersebut?  Karena anak-anak tingkat dasar terbatas dalam kemampuan penalaran, penekanan bagi mereka seharusnya menjadi pengalaman berbagi dengan obyek dan berbicara seputar pengalmaan berbagi mereka.  Ketika kemampuan penalaran meningkat dalam tingkat menengah dan sekolah dasar yang lebih tinggi, berpikir kritis dan analisis berbagi pengalaman ditambahkan.  Meski bahkan anak-anak tingkat dasar  dapat ditanya untuk memasukan hubungan sederhana dan  berpikir seputar kesamaan dan perbedaan, anak lebih tua dapat dan seharusnya ditanya untuk mengerjakan hal besar lebih banyak pada penalaran.  Mempertahankan pandangan yang penting, mempertimbangkan pergeseran peran yang terjadi pada Level Otonomi II (lihat Bab 4 untuk bahasan level otonomi).
            Berpindah  dari Level Otonomi I ke Level Otonomi II, pergeseran dalam keduanya peran guru dan peran murid akan menyebabkan apapun penekanan yang berbeda dalam teknik pengajaran dan prosedur.  Gambar 9.1 membandingkan peran pada dua level. Dalam bahasan berbagai topik dalam bab ini, kesamaan dan perbedaan dalam peran guru dan murid menurut level otonomi akan diterangkan lebih detil.
            Istilah guided discovery  bisa nampak memberikan saran bahwa ada juga ‘unguided discovery”.   Sebenarnya unguided, terbuka (open), atau free discovery (pencarian bebas) menjadi metode pengajaran yang layak yang memberikan jaminan konteks yang benar.  Beberapa variasi  pembelajaran pencarian (discovery learning) di mana murid bekerja pada level otonomi relatif tinggi dijelaskan di bab 10 dan 11.  istilah inquiry approach atau inquiry science dapat dianggap sebagai sinonim dengan discovery (penemuan/pencarian), juga bisa guided (terarah) atau terbuka (open).  Program atau metode ilmu berbasis konstruktivist lain seperti ‘siklus pembelajaran” (Renner dan Marek, 1988) yang awalnya dikembangkan  di Science Curriculum Improvement Project bisa berlainan secara detil tetapi intinya sama seperti apa yagn disebut guided discovery dalam buku ini.
            Permulaan untuk mempelajari cara alternatif pengajaran  dapat membingungkan jika anda sedang berpikir bahwa ada cara terbaik untuk melakukan hal ini.  Saat Belajar seputar pengajaran dalam mode instruksi langsung, anda saat ini sedang diminta untuk mengerjakan pekerjaan pengajaran tertentu dalam cara yang agak berbeda.  Kebenarannya adalah tidak ada ‘satu cara yang benar” untuk mengajar.  Guru yang berpengalaman dapat menawarkan beberapa saran-saran dan membantu anda belajar menjadi lebih kritis dalam pemikiran anda seputar metode terbaik untuk tujuan tertentu dalam situasi tertentu.  Anda harus memutuskan dengan diri anda sendiri setelah bereksperimentasi dengan  metode pengajaran.  Tetapi mengingat bahwa ilmuwan tidak membentuk suatu kesimpulan berdasarkan hanya pada satu percobaan.  Rowe (1978) memberikan komentar bahwa sudut pandang eksperiimental tersebut membantu guru merasakan sedikit terganggu ketika segala hal tidak bekerja  seperti yagn direncanakan.   Sebenarnya salah sendiri, anda dapat menuliskannya dengan kapur untuk menjalani dan berpikir tentang apa yang dpat diselesaikan di lain waktu.
            Tipe pengetahuan Piaget dapat bekerja sebagai pemandu alami dalam seleksi metode pengajaran yang tepat.  Apaakh tujuan belajar adalah pengetahuan yang terbatas sosial?  Maka gunakan instruksi langsung.  Apakah tujuannay pengetahuan fisika?  Maka gunakan jenis diskusi khusus yang menyertai pengalaman sendiri.  Dalam bab 7,  guided discovery  diperkenalkan menggunakan  pelajaran contoh yang relatif sederhana.  Topik utama bab ini adalah ketrampilan manajemen yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas sendiri dan ketrampilan verbal yang dibutuhkan untuk memfasilitasi pertumbuhan pengetahuan logika melalui bahasan dalam lingkungan yang lebih kompleks.
MANAJEMEN PERILAKU DAN MATERIAL
Pergeseran peran pada Level Otonomi II berarti bahwa murid diharapkan mulai belajar mengelola perilaku mereka sendiri dan materialnya.  Karena perilaku itu baru, murid harus diajarkan bagaimana mengerjakannya. Ironisnya,  banyak jenis pengajaran bersifat langsung.  Mengajarkan anak-anak bagaimaan mengelola diri mereka sendiri sangat seperti langkah-langkah dalam  pelajaran instruksi langsung (meski rangka waktunya lebih lama).  Guru memberikan motivasi dan kemudian menyajikan sebuah prosedur secara langsung.  Murid pertama mempraktekan dengan petunjuk dan selanjutnya kurang.  Secara periodik,  guru bisa menggunakan diskusi kelas untuk melibatkan setiap orang dalam mengevaluasi perkembangan.  Perbedaan antara Level Otonomi I dan II dalam proses pembelajaran manajemen ini adalah bahwa murid diberi lebih banyak kebebasan paada Level II dan diahrapkan menggunakan tanggung jawab yang lebih besar bagi diri mereka sendiri.  Saat ini pertimbangkan beberapa poin seputar pembelajaran dan pengajaran manajemen diri.
NOISE
Noise (suara gaduh) itu buruk kecuali berlebihan.  Beberapa guru tidak nyaman dengan tingkat kegaduhan, karena mereka merasa mereka diharapkan memelihara ruang yang tenang atau karena mereka percaya suara gaduh akan membawa gangguan yang serius.  Murid akan dibawa bekerja dalam kelompok, ada secara jelas lebih banyak suara gaduh daripada jika mereka esmua membaca dengan tenang.  Jumlah noise yang bisa ditoleransi beragam dari guru satu ke guru lain.  Ketika guru memiliki kesempatan untuk mengunjungi kelas lain, merka sering memberikan komentar bahwa ini lebih gaduh atau tenang dari pada yang mereka jalani.  Hal ini menunjukkan bahwa guru yang berpengalaman sadar secara akut noise dan dari level toleransinya sendiri.  Semetnara tidak ada membaca dengan kegaduhan desibel tertentu yang mana selalu mengganggu, terlalu banyak noise dapat memiliki efek menular yang membawa pada perilaku merusak. 
PENGGUNAAN CONTOH PAKSAAN PSIKOLOGI
Anak-anak suka mengerjakan aktivitas sains sendiri, dan mereka biasanya suka bekerja bersama-sama.  Anda dapat menggunakan afinitas ini untuk memelihara aturan.  Jelaskan bahwa bekerja secara bebas dengan materi menjadi hal pribadi bagi orang yang dapat mengendalikan perilakunya sendiri, dan bahwa jika merka melupakanya, mereka akan terpisahkakn dari pekerjaannay secara temporer.  (anda bisa menginginkan membuat revius bagian Caution Points dari Bab 7 dalam permasalahan ini). Karena anda perlu mengatur standar khusus masing-masing tipe aktvitas atau material yang menjamin, anda perlu mengingatkan murid dari standar saat itu,  mungkin tiap hari.  Apa yang termasuk dalam standar adalah terserah anda.  Tetapi  itu semua bersifat spesifik dan beberapa saja.  Beberapa guru suka memasukan “Tetap di tempat duduk anda kecuali anda menjadi pengawasan.”  Bahkan jika perjalanan ke tempat air minum atau rautan pensil dibawa selama aktivitas lainnya,  anda bisa mencoba menghambat mereka selama kerja kelompok. 
SINYAL 
Anda akan membutuhkan beberapa jenis sinyal non verbal untuk mendapatkan kembali perhatian setelah kerja kelompok dimulai.  Hal ini dapat menjadi kuat,  diberikan secara khusus untuk tujuan ini, yang dapat dideteksi selama pekerja kelompok sibuk,  seperti membunyikan bel.  Beberapa guru menyalakan lampu mati dan nyala.  Beberapa kedikan lampu dan meninggalkannya mati sampai mereka memberikan perhatian.  Skema lain diantaranya suara berirama (pada murid agar bisa bergabung) dan hanya dengan mengangkat tangan.  Apapun sinyal yang anda pilih,  bicarakan dengan murid sebelum menggunakannya – jangan mengharapkan mereka mengetahui apa artinya secara otomatis.  Juga, sinyal bisa dimanfaatkan untuk  sesuatu yang berbeda sebelum anda datang. 
            Pertimbangan lain untuk sinyal perhatian adalah menggunakannya dengan berbagi.  Pertimbangkan suatu  atkivitas ilmu tunggal.  Setelah murid mulai kerja kelompok, anda mungkin akan perlu sinyal anda setidaknay sekali,  ketika ini waktunya menghentikan bekerja dan mulai membersihkan.  Selain itu,  anda bisa perlu menggunakan sinyal untuk memberi peringatan kelas jika anda merasa level noise naik ke arah ‘titik bahaya”.  Jiak peringatan tersebut terjadi lebih dari sekali atau dua kali, anda seharusnya memeprtimbangkan  menghentikan aktivitas untuk mereviu standar.  Penggunaan ketiga untuk sinyal adalah saat anda menemukannya perlu memberikan petunjuk tambahan bagi aktivitasnya.  Secara jelas,  penggunaan yang terakhir ini kurang diinginkan.  Aktivitasnay akan masuk lebih lancar jika interupsi tipe ini, atau semua tipe diminimalisasi.  Masih, interupsi akan diperlukan kadang-kadang bagi beberapa masalah yang tidak terantisipasi, hingga memiliki sinyal yang terbentuk sebelumnya menjadi penting.
PENYEBARAN DAN BERSIHKAN
Rencanakan secara hati-hati dengan penyebaran materi yang cepat.  Anak yang menunggu tidak hanya menghabiskan waktu tetapi juga lelah dan mungkin dalam kesulitan.  Pada hari pertama unit baru, beberapa guru suka merancang  seluruh meja sementara murid di luar ruangan, seperti saat makan siang atau istirahat.  Permasalhan pemberian petunjuk dengan materi  yang tersebar dapat ditangani dengan memberikan petunjuk di luar sebelum anak masuk kelas atau dalam area ruangan diskusi tertentu.  Satu guru menempatkan  materi di dalam wadah yang tidak transparan.  Anak-anak diminta untuk masuk,  untuk didudukan dengan tenang sesuai petunjuk,  dan memmpertahankan tangan di luar wadah sampai diberi ijin.  Setelah unit ini berjalan, seorang guru seharusnya  menggeser pengaturan dan pembersihan bekerja bagi murid.  Mereka perlu mempraktekan  tanggung jawab,  dan anda perlu waktu untuk menyiapkan pemikiran anda sebelum memulai pelajaran.  Sistem monitor dapat dikerjakan, mungkin secara rotasi, mengatur ketua meja dalam mingguan, misalnya. 
BERHUBUNGAN DENGAN KEKACAUAN
Beberapa guru rentan pada sains yang ditangani karena secara potensial kacau. Sementara perencanaan hati-hati dan petunjuk yang baik akan meminimalisasi kekacauan, mereka tak pernah dapat secara menyeluruh dikurangi.  Jadi anak menumpahkan segala hal,  yaitu tidak merupakan akhir dari dunianya.  Pelepasan dari sains yang ditangani sendiri kadang-kadang bernilai baik menjadi kekacauan.   Terbaik merencanakan dengan pemikiran kuat dan terburuk.  Menutup meja dengan koran atau handuk, dan menggunakan spon, pel dan keranjang dalam kasus ini.  Jika ada pontensi cairan tumpah di lantai,  yang menghambat  gerakan murid di sekitar ruangan bisa diinginkan mencegah tergelincir dan mungkin terluka.
MELIBATKAN MURID DI RUMAH
Mengirimkan rumah materi sederhana dengan anak-anak memiliki potensi dengan mendapatkan orangtua dan yang lain rumah murid yang terlibatkan dengan  program sains anda.  Meski keterlibatan tersebut nampak baik, ada beberapa kemunduran yang mungkin ada untuk dipertimbangkan.  Murid anda tidak bisa memiliki kontrol  terhadap apa yang terjadi pada materinya ketika di luar ruangan kelas.  Karena materi bisa hilang atau rusak,  gunakan secara hati-hati dalam apa yang anda kirimkan ke rumah.  Untuk beberapa alasan,  jika materi dikirimkan ke rumah untuk anak untuk menggunakan  dalam tugas pekerjaan rumah,  jangan menghukum anak jika pekerjaan tidak diselsesaikan dan tidak tergantung pada penyelesaian pekerjaan seperti syarat sebelumnya dengan aktivitas berikkutnya.  
TEKNIK VERBAL UNTUK GUIDED DISCOVERY
Dalam mengajarkan pada Level Otonomi I, menceritakan langsung dan pertunjukan  menjadi norma,  keduanya dalam materi prosedural (memberikan petunjuk) dan dengan substansi  pelajaran.  Pada Level Otonomi II,  peran guru menjadi lebih terdiferensiasi.  Ketika memberiakn petunjuk,  guru memberikan informasi langsung dengan menceritakan dalam banyak cara yang sama seperti di level lebih rendah.  Dalam guided discovery (berkebalikan pada penemuan “bebas” atau ‘terbuka’),  murid biasanay  tidak diharapkan memberikan saran prosedur sendiri.  Ketiak memfasilitasi pengumpulan data dan ketika membawa diskusi kelas namun metode pengajran baru dan tidak langsung  digunakan.  Kebutuhan  untuk fleksibilitas pada bagian guru menjadi penting ketika  pengajaran melalui guided discovery.  Bagian “guided” menjadi apa yang guru berikan suatu fokus dan membatasi frustasi yagn serius dengan mempertahankan  murid dari mendapatkan terlalu jauh dari jalur.  Bagian “discovery”  adalah apa yang murid perhatikan sesuatu,  untuk menggambarkan sesuatu di luar,  dan membuat koneksi dengan pengalaman masa lalu dan sudut pandang  murid lain.
MEMBERIKAN PETUNJUK
Proses pemberian petunjuk sama dalam guided discobery  pada cara berada dalam instruksi langsung.  Karena peran murid melibatkan  penggunaan tanggung jawab lebih besar pada level ini, namun guru menempatkan  lebih banyak penekanan pada penghindaran  kebutuhan bagi pengulangan petunjuk selanjutnya.  Poin utama saat ini menjadi pemurnian, pembersihan, dan kelengkapan.   Penting mencoba memberikan petunjuk bagi seluruh bagian pengumpulan data pelajaran,  selain sisanay seputar  stndar perilaku dan petunjuk khusus bagi distribusi dan pembersihan materi.   Ketika pengumpulan data  kurang berjalan,  anda akan menghindari memutus pekerjaan dengan  koreksi atau penambahan pada petunjuknya.
MEMFASILITASI PENGUMPULAN DATA
Mungkin bermanfaat  pada poin ini membedakan antara dua suara utama guru.  Guru menggunakan suara besar untuk mengarahkan kelas suara.  Ketika menggunakan secara efektif, murid tahu itu  seluruhnay dianggap menghentikan apapun juga yang mereka kerjakan dan mendegarkannya.  Guru menggunakan suara kecil ketika berbicara pada satu anak atau kelompok kecil.  Murid seharusnya tahu bahwa mereka tidak harus mendengarkan pada suara kecil kecuali diarahkan secara khusus bagi mereka.  Selama pengumpulan data,  peran murid adalah untuk bekerja dengan material, menyertai petunjuk yang diberikan sebelumnya,  peran guru adalah untuk mengulangi  dari penggunaan suara besar untuk memanfaatkan  suara kecil dngan perbedaan. 
            Mengapa guru harus tetap tenang pada saat ini?  Murid dianggap sedang bekerja dengan  materinya,  mengamati, mencatat,  membahaas dengan mitranya.  Ketika seorang guru menggunakan suara besar, murid ditempatkan dalam konflik.  Mereka tahun mereka dianggap sedang bekerja, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka dianggap berhenti dan mendegarkan pada suara besar.  Untuk seorang guru bersaing dengan  aktivitas sendiri bagi murid dala mperhatian tidak ada permasalahan.   Karena materi juga menarik,  mereka biasanay  memenangkan.  Tidak hanya mengerjakan  anak anak memiliki kesulitan yang menggeser  perhatian dalam situasi ini, tetapi juga otoritas  suara besar yang tergerus.  
            Selain mempertahankan tetap tenang,  peran guru selama pengumpulan  data melibatkan  memperhatikan bagaimana murid bekerja.  Jika seorang murid memiliki kesulitan dngan  perlengkapan atau telah melupakan  petunjukknya,   suara kecil dipakai.  Jiak mungkin,  saran tak langsung yang membawa murid  untuk menggambarkan  permasalahan bagi dirinya sedara baik “Apa bagan petunjuk yang akan dikerjakan selanjutnya?  “Apa yang bisa terjadi jika  anda memperkencang   konektor/penghubung di sini? “  Kadang-kadang anda akan menemukan bahwa permasalahan melekat dari peralatan yagn salah atau beberapa kesulitan lain diantara kemampuan anak untuk mengerjakannya sendiri.
DISKUSI UTAMA UNTUK PENGOLAHAN DATA
Suatu diskusi kelas yang baik dalam pelajaran penemuan (atau penyelidikan) melibatkan banyak ketrampilan pengajaran lanjut.  Tidak ada guru menjadi pemimpin diskusi yang sempurna, tetapi setiap orang dapat memperbaiki dengan perencanaan yang hati-hati,  keterkaitan  pengalaman, dan refleksi.  Karena suatu diskusi efektif melibatkan pemikiran riil, guru harus merencanakan dengan fleksibel.
Diskusi pengolahan data yang baik biasanya melibatkan:
·                  pencampuran keseimbangan pengingatan kembali dan  pertanyaan guru tingkat lebih tinggi.
·                  Batasan penilaian guru, termasuk kritikan dan penghargaan
·                  Keterlibatan seluruh murid dalam berbicara,  mendengarkan, dan merespon, pada murid lain seperti juga pada guru
·                  Penggunaan “waktu berpikir” untuk merumuskan respon, melengkapi respon, dan mengawali reaksi pada respon orang lain.
RISET DALAM PERMASALAHAN
Rose (1978) menemukan bahwa guru cenderung meminta penyerangan kata-kata pertanyaan – beberapa guru sama banyaknya  10 pertanyaan per menit.  Secara jelas, hanya respon mengingat paling singkat dan paling cepat mungkin dalma pertukaran yang cepat saja.  Tekanan terhadap murid muncul selama diskusi tersebut.  Ingat bahwa metode guided discovery  termasuk penyediaan suatu lingkungan emosi yang aman bagi pembelajarn murid untuk berpikir dan mendorong pertukaran yang berarti dan saling menguntungkan diantara murid dan guru.  Secara jelas,  guided discovery  tidak sama dengan serentetan pertanyaan pada pertanyaan level rendah yang mana Rowe memberikan label “inquisition.”
            Mengangkat level pertanyaan untuk menggunakan pemikiran yang lebih tinggi sering menjadi antidote yang baik pada suatu kelebihan pengingatan pertanyaan.  Termasuk pertanyaan “berpikir” menjadi penting,  meski riset menunjukkan bahwa mungkin terlalu banyak hal yang baik.  Prestasi dan keseimbangan respon siswa palign tinggi ketika guru menggunakan secara terbuka bahkan pencampuran pengingatan dan pertanyaan tingkat yang lebih tinggi (Tisher, 1971).
            Beberapa sistem pengklasifikasian pertanyaan sudah dikembangkan, yang dikenal sangat baik disebut taksonomi Bloom (Bloom dan Krathwohl, 1956).  Lebih tinggi jumlah kategori, lebih tinggi level pemikiran yang dipertimbangkan:
1.              Memori.  Mengingat atau mengenal informasi
2.              Translasi.  Mengganti iinformasi ke dalam bahasa atau sistem simbol
3.              interpretasi.  Mencari hubungan
4.              aplikasi.  Menyelesaikan permasalahan realistik dengan mengidentifikasi dan menerapkan aturan
5.              analisis.  Menyelesaikan masalah yang membutuhkan pengetahuan sadar dari bagianya dan proses berpikir
6.              sintesis.  Menyelesaikan masalah yang membutuhkan berpikir kreatif dan asli
7.              evaluasi.  Membuat penilaian berharga seperti baik/buruk atau benar/salah berdasarkan stndar yang ditentukan.
Banyak guru telah menemukan kategori ini menjadi berguna dalam merencanakn pertanyaan untuk membawa keluar beragam tipe pemikiran.  Riset tidak jelas seputar  nilai penggunaan seluruh kategori, hanay harus ada suatu pencampuran  pertanyaan yang meminta  pemikiran level tinggi dan level rendah.  Kategori 1 dan 2 umumnya dipertimbangkan  level rendah dan kategori 3 sampai 7 menjadi level tinggi. Mungkin beharga bagi anda yang khawatir seputar pembuatan perbedaan yang jelas antara kategori, gunakan hanya sistem ini jika sangat membantu dalam menghasilkan pertanyaan yang menggunakan beragam level dan kategori, atau mencari sistem lain jka tidak ada.
            Good dan Brophy (1987) menjelaskan lima karakteristik pertanyaan yang baik, berdasarkan karya oleh Groisser (1964).  Pertanyaan yang baik adalah jelas, sangat bertujuan, singkat, alami dan diadaptasikan pada level siswa dan memprovokasi pemikiran.  Pertanyaan yang jelas biasanya singkat dan pertanyaan yang panjang sulit dipahami.  Tetapi tidak seluruh pertanyaan singkat jelas,  “Bagaimana dengan habitatnya?”  samar dan bisa salah arah.   “Apa paradigma alternatif yang mungkin diterapkan?”  berisi kata-kata yang mungkin tidak dikenal anak-anak.   Pertanyaan seharusnya  memiliki kosa kata dan urutan kata yang alami bagi anak.  Beberapa guru permulaan merencanakan  suatu diskusi dengan hanya berpikir setiap pertanyaan yang mungkin yang memiliki segala hal untuk dikerjakan bersama dengan subyeknya.  
WAKTU TUNGGU
Diskusi yang lebih dari drill hapalan membutuhkan beberapa waktu diam untuk berpikir,  keduanya oleh murid dan guru.  Riset Rowe dalam bidang ini sudah mengidentifikasi dua jenis waktu tunggu (lihat gambar 9.2).  waktu tunggu 1 aldaha waktu setelah seorang guru meminta suatu pertanyaan dan sebelum kata yang lain diucapkan, juga oleh murid yang merespon atau oleh guru yang memanggil murid lain atau berbicara dengan beberapa alasan.  Waktu tunggu 2 adalah waktu setelah seorang murid berbicara sebelum kata lain diucapkan, selain oleh murid yang terus melanjutkan atau oleh guru yang berbicara.  Rata-rata waktu tunggu guru tidak sadar bahwa ini merupakan suatu faktor dalam pembelajarna kurang dari 1 detik.  Banyak guru, khsusunay yang tersatukan dalam serentetan pertanyaan dari pertanyaan yang cepat,  bahkan membuat interupsi murid yang merespon untuk memberikan penghargaan  secara tidak tepat atau memainggil anak lain. 
 Ketika guru belajar mengembngkan waktu tunggunya 3 sampai 5 detik, sejumalh efek yang diinginkan terjadi:
·           rata-rata lama respon murid lebih panjang
·           murid mengawali lebih banyak respon
·           ada lebih sedikit kegagalan untuk merespon
·           kualitas respon lebih besar
·           guru menjadi lebih fleksibel dalam pertanyaan dan reaksi pada respon murid
·           harapan guru agar murid yang sebelumnya tenang meningkat.
PENGHARGAAN
Awalnay dalam persiapan, guru biasanay belajar kurangnya keinginan kritik dan reaksi negatif pada respon murid.  Ini menjadi pelajaran mudah karena tidak ada guru suka menjadi negatif dan karena banyak guru takut bahwa kritikakn akan menyebabkan murid tidak menyukainya.  Pada guru pemula penghargaan kadang-kadang nampak hanay alternatif pada negativitas dan penghargaan bisa dipakai terlalu banyak dalam cara yang salah atau tidak tepat.
            Penghargaan efektif ketika ini asli, tepat, tidak mendasarkan pada dramatis dan terarahkan pada tugas khusus atau ketrampilan tertentu (Good & Brophy, 1987).  
Murid-murid di ruang kelas dimana suatu hal tentang pemujaan yang dipergunakan didorong dari pembelajaran untuk berpikir bagi diri mereka sendiri. Kemungkinan untuk mengembangkan kepentingan dalam subyek pembahasan untuk alasan-alasan intrinsik oleh karena itu berkurang, dan terutama hasil bagi para murid menjadi lebih terpuji. Seperti halnya candu, pujian cenderung menghindarkan pengembangan yang wajar menuju pemikiran yang bebas. Para peneliti paling awal akan bersikukuh untuk memberikan keuntungan dari pengujian kembali efek-efek pujian dan memperbesar perulangan teknik pembahasan mereka untuk menyimpulkan beberapa alternatif. 
            Rowe (1974) juga telah melakukan penelitian ekstensif mengenai efek-efek pujian. Ia menyimpulkan bahwa pujian verbal yang berlebihan menjadi efektif dalam perilaku sosial yang berubah-ubah sama seperti aktivitas latihan untuk kenyataan paling dasar. Tetapi untuk menciptakan suasana penyelidikan dan mendorong keteraturan yang lebih tinggi, pemikiran bebas, pujian sebenarnya bersifat kontraproduktif! Di ruang-ruang kelas dimana pujian seringkali terjadi, anak-anak menunjukkan kepercayaan diri yang rendah, terbukti dengan responden yang berubah-ubah, dan mengamati muka guru. Saat penghargaan secara lisan sangat berlebih, jawaban murid cenderung singkat dan penjelasan mereka tidaklah lengkap. Selain itu, para murid dalam susunan penghargaan yang tinggi menunjukkan ayunan tangan yang lebih banyak (sindrom ‘panggil saya!’) dan kurang mendengarkan gagasan murid lainnya. Jelas sudah, pembahasan dalam ruang kelas yang banyak penghargaannya kemungkinan lebih mirip dengan permainan berebut perhatian guru daripada percakapan yang menarik. Sebaliknya, frekuensi dari pujian lisan yang berlebihan berkurang, maka pengaruh-pengaruh negatif tersebut cenderung menghilang atau lenyap. 
            Jika anda ingin mempelajari lebih banyak mengenai bagaimana dan kapan menggunakan pujian tersebut secara efektif, maka penelitian Bab 5 dalam Haim Ginott’s Teacher and Child (1972), Bab 6 di dalam Good and Brophy’s Looking in Classrooms (1987), dan Bab 10 dalam Rowe’s Teaching Science as Continuous Inquiry  (1978). Jika anda ingin mengalami pembahasan ilmiah dengan gelar atau tanpa pujian yang mungkin, bentuk kelompok untuk meninjau Labinowitcz’s Teachings by Listening videotapes (1985).
MERENCANAKAN PEMBAHASAN 
Perencanaan sangatlah tepat bagi guru yang belum berpengalaman, atau bagi guru yang sedang mencoba metode baru. Karena pengalaman harus dipikirkan oleh diri anda sangatlah terbatas, perencanaan dapat berlangsung seiring dengan mencegah masalah-masalah dan mencapai tujuan-tujuan mata kuliah. Meskipun pertanyaan-pertanyaan yang fleksibel dan jawabannya adalah penting, anda dapat menyusun atau mengumpulkan beberapa yang baik seiring waktu untuk memilih dari yang diperlukan. Panduan ini dapat menjadi sangat berguna; pekerjaan anda bukanlah untuk menghakimi, melainkan temukan tentang pemikiran anak-anak. 
            Saat anda merencanakan suatu pembahasan, pertimbang-kan bahwa anda pertama kali ingin meminta kepada para murid untuk melaporkan dan membandingkan penelitian-penelitian mereka: 
·         Apa yang anda perhatikan tentang struktur terperinci dari cacing makanan?  
·         Berapa segmen yang dimiliki cacing makanan? Apakah sama bagi setiap orang? 
·         Apakah kita menghitung kepala sebagai suatu segmen? Atau ekor? 
·         Karakteristik mana yang anda pikir akan menjadi sama untuk semua cacing makanan, dan yang mana yang mungkin berbeda? 
Selanjutnya dalam pembahasan ini, kami ingin menanyakan tentang spekulasi pada hubungan atau generalisasi berdasarkan para penelitian: 
·         Apakah anda perhatikan adanya pola perilaku isopod? 
·         Variabel mana yang tampaknya berbeda dalam mengayunkan bandul? 
·         Apakah penelitian ini mengingatkan anda tentang segala hal yang dilakukan oleh orang-orang di taman bermain? 
·         Dapatkah anda membuat suatu aturan umum untuk menjelaskan hal itu? 
·         Apakah anda memiliki gagasan tentang apa yang mungkin terjadi dalam gambar urutan ini? 
·         Apa ada penjelasan lain yang memungkinkan untuk para penyelam Cartesian? 
Perencanaan pertanyaan bukan hanya salah satu bagian dari perencanaan sebagai suatu pembahasan. Anda juga ingin berpikir mengenai reaksi-reaksi anda untuk alasan murid yang mungkin. Dengan melaporkan data, tanpa pertimbangan – pertimbangan cepat tidaklah diperlukan. Ingatlah jenis pengetahuan dari Piaget. Penelitian-penelitian adalah pengetahuan fisik. Timbal balik terbaik untuk pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan fisik berasal dari obyek-obyek tersebut. Jika ada perbedaan antara penelitian atau anak-anak yang berbeda, maka anak-anak seringkali akan mengajukan pertanyaan kepada mereka sendiri. Jika tidak, anda dapat menyarankan agar mereka memeriksa sekali lagi untuk melihat apakah penelitian mereka dapat ditiru atau tidak. Selama pelaporan awal, anda mungkin ingin untuk mencatat penelitian tersebut pada papan, khususnya, jika anda berencana untuk mengartikan mereka kemudian untuk analisis atau perbandingan. Ini merupakan suatu cara untuk menerima tanpa pertimbangan. Cara lain adalah mengetahui dengan mendengar dengan tersenyum, mengangguk, atau membuat tanda-tanda yang tidak pasti seperti ‘hmmm’ atau ‘Saya paham”. Tidak adanya pertimbangan yang sesuai – “benar”, “baik”, “salah” – mendengar energetik dan banyak adalah hal penting untuk membiarkan para murid tahu bahwa anda bersama dengan mereka. 
Saat anak-anak membagi penjelasan mereka, penting untuk memeriksa pemikiran lebih lanjut, tidak peduli apkah anak tersebut salah atau benar. Ingatlah, dalam penemuan atau ilmu penelitian, pemikiran adalah sekurang-kurangnya penting sebagai hasil. Dengan menanyakan gagasan-gagasan yang lebih banyak, anda tidak akan memperoleh gagasan tambahan yang siap dilaksanakan dan siap untuk dilaporkan, tetapi anda juga akan merangsang pemikiran tambahan. Sesuatu dalam proses penjelasan, anak tersebut akan memutuskan gagasan yang membutuhkan lebih banyak karya. Kadang dengan memeriksa lebih lanjut, anda biarkan murid anda tahu bahwa anda menilai gagasan mereka dan pemikiran mereka. 
Bahasa anak-anak seringkali tidak tepat; dengan menanyakan kejelasan, anda membantu mereka untuk mengembangkan penggunaan yang lebih seksama tentang bahasa sama seperti pemikiran yang lebih tajam. Dengarkan ‘kata-kata ajaib’ yang harus dikatakan lebih daripada seharusnya: kegentingan, kekuatan, selisih, kepadatan, fotosintesis, oksigen, dan lain sebagainya. Situasi umum lainnya terjadi saat laporan anak-anak campur tangan atau spekulasi lain seakan-akan mereka adalah penelitian. Saat hal ini terjadi, tanyalah penelitian-penelitian dengan pertanyaan sebagai berikut: 
·         Bagaimana anda tahu? 
·         Apakah anda memperhatikan sesuatu yang mendukung gagasan anda?
·         Ini merupakan campur tangan yang menarik. Penelitian apakah yang anda jadikan landasan? 
·         Apa yang anda maksud dengan perselisihan? 
·         Dapatkah anda mengatakan cara lainnya? 
·         Tolong jelaskan setiap orang apa yang dimaksud dengan kata-kata itu. 
·         Apakah segalanya seperti pengertian yang telah digunakan pada awal tadi? 
·         OK, itulah teori anda. Marilah kita lihat jika ada yang lain. 
Mendorong para murid untuk mendengarkan dan menanggapi satu sama lainnya. Hindarkan meniru (mengulangi jawaban murid). Malah, mintalah seorang murid untuk mengulangi sehingga yang lain dapat mendengarkan-nya, atau mintalah anak lain untuk menafsirkan. Saat anda meniru, anda mengirimkan dua pesan yang tidak diharapkan” (1) tidak perlu mendengar anak lain karena guru akan mengulanginya, dan (2) komentar anak tidak dihitung yang telah diberikan wewenang dengan datang dari mulut guru. Ajukan pertanyaan seperti: 
·         Apa yang anda pikir tentang gagasan Kab? Siapa yang kemungkinan setuju atau tidak setuju dan katakan mengapa? 
·         Dapatkah anda mengatakan dengan cara lain gagasan Jennifer? 
·         Bagaimanakah gagasan Jeremy terkait dengan diri anda? 
·         Tyrone, anda juga menyebutkan penguraian. Apakah anda mungkin bereaksi untuk gagasan Felipe?    
Kadang murid-murid terjebak di dalam suatu lembah yang buta dengan penjelasan-penjelasan yang tidak dapat diuji. Cobalah untuk mengarahkan kembali ke dalam suatu lini berpikir yang lebih menarik dengan saran-saran yang tidak langsung: 
·         Apakah interpretasi lain dapat terjadi? 
·         Apakah ada cara lain untuk berpikir tentang hal ini? 
·         Apakah ada isyarat lain atau penelitian lain yang belum kami pikirkan? 
·         Faktor lain apa yang dapat dilibatkan? 
·         Apa yang terjadi apabila kita....
·         Dan jika hal tersebut diubah, apa yang akan terjadi kemudian? 
Para guru pemula biasanya mengekspresikan ketidak-nyamanan di dalam respon-respon yang tidak tepat. Ingatlah jenis pengetahuan Piaget. Hanya kesalahan-kesalahan dalam pengetahuan wewenang yang harus memperbaiki oleh guru atau beberapa wewenang lain, seperti kamus. Pengetahuan (penelitian) fisik dibenarkan dengan baik oleh penelitian lain. Pengetahuan logis harus disusun dalam setiap pikiran pelajar, dengan memperbaiki pengetahuan logis hanya yang menentukan kepercayaan anak dalam pemikirannya dan membuat anak tersebut tergantung pada guru tersebut. Saat dilihat di dalam berbagai jawaban untuk tugas-tugas Piaget, pengetahuan logis anak-anak berkembang secara internal dan pada nilainya sendiri. Para guru harus memperhatikan respon prelogis anak – seperti ‘Satu bidang memiliki kawasan yang lebih sedikit karena gudang tersebut tersebar’ – sebagai perhentian sementara pada perjalanan panjang dari pengembangan mental. 
BEKERJA PADA KEMAMPUAN INTERAKTIF 
Sama pentingnya dengan perencanaan, adalah waktu yang ada saat diperlukan untuk mengajar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya. Tidak ada orang yang sempurna, tetapi dengan memperoleh timbal balik pada perilaku pengajaran anda, anda dapat memutuskan kemudian efek dari tindakan apakah yang ada dan mempertimbangkan apakah segalanya harus berubah. Bagaimana anda dapat memperoleh timbal balik pada perilaku pengajaran anda? Jika anda benar-benar baru saja mengajarkan, anda mungkin memiliki seorang pengawas atau mentor yang memperhatikan mata kuliah anda dan pertimbangan serta solusi: “Inilah apa yang sudah anda kerjakan” dan bukan “Anda berbicara terlalu banyak”. Anda harus memperhatikan selama pengembangan profesi anda, seperti anak-anak yang harus memperhatikan selama perkembangan kognitif dan emosi mereka. Anda tidak akan selalu melakukan segalanya dengan baik, tetapi anda harus belajar untuk mengenali perilaku-perilaku apa yang paling efektif dan kurang efektif bagi anda, dan anda harus belajar bagaimana cara meningkatkan perilaku efektif menurut anda sendiri. Supervisor yang baik atau mentor yang baik membantu anda belajar untuk mengajarkan diri sendiri. 
            Beberapa guru menjadi begitu berpusat pada apa yang dikerjakan orang murid-murid sehingga mereka lupa memperhatikan apa yang dikerjakan oleh mereka sendiri. Jika anda tidak senang dengan cara anak-anak bertindak selama pembahasan (atau saat lainnya), periksalah apa yang dapat anda lakukan untuk membuat suatu perbedaan. Tidak mudah untuk memperhatikan rincian-rincian mengenai perilaku anda sendiri selama kompleksitas dari mata kuliah yang sedang berlangsung. Salah satu cara untuk memperoleh lebih banyak informasi adalah dengan tape recorder. Hal ini merupakan cara yang mudah dan tidak terganggu untuk mencatat pertanyaan, jawaban, dan perilaku verbal lainnya. Meskipun videotape recorder juga memiliki kekurangan-kekurangan mereka, dan perlu lebih lama untuk menjadi netral secara emosi. Perlu beberapa pengalaman untuk meninjau pengajaran diri anda sendiri pada videotape sebelum anda dapat berkonsentrasi pada perilaku-perilaku yang bersangkutan. Pada umumnya, para guru saling dibenarkan dengan kinerja mereka sendiri dan gaya dan tidak berpikir mengenai perilaku pengajaran selama tape dua atau tiga pertama. Dengan auditotapes, kejutan akan lebih cepat, memungkinkan guru untuk berkonsentrasi pada perilaku-perilaku verbal. Untuk memimpin pembahasan, sangat sedikit perilaku nonverbal yang diperlukan, sehingga audiotape tersebut menjadi lebih mudah, lebih efisien, dan mencatat hampir informasi yang sangat berguna. 
            Terdapat beberapa jenis perilaku verbal lain yang dapat anda analisis dari rekaman tape, meskipun kemungkinan anda ingin memilih salah satu atau dua pada saat bersamaan untuk mempertimbangkan. Aktivitas-aktivitas pada akhir bab ini akan memberikan kepada anda beberapa gagasan khusus untuk menganalisis pelajaran-pelajaran yang telah direkam. Contoh dari beberapa perilaku verbal dapat anda dengarkan pada tape, atau mintalah peneliti untuk menyebutkan, termasuk: 
·         Waktu tunggu 
·         Panjangnya jawaban  murid 
·         Kualitas jawaban murid 
·         Pertanyaan-pertanyaan guru, level rendah dan level tinggi 
·         Reaksi guru terhadap jawaban murid 
·         Interaksi murid-murid/pembicaraan yang diawali oleh murid 
·         Kegagalan untuk menjawab 
·         Jawaban yang tidak tetap 
·         Meniru 
·         Pertanyaan retoris, pembicaraan guru koersif lainnya 
·         “Ya, tapi....” 
·         Gejala ‘call-on-me!’ (mengayunkan tangan secara liar dan “oo”, “aah”). 
Beberapa perilaku tersebut belum disebutkan disini sebelumnya, tetapi semuanya akan diuji dalam bab ini. 
PERBANDINGAN DARI PENDEKATAN 
Jika anda dapat meneliti ruang kelas dimana pembahasan bergaya penyelidikan terjadi di dalam kemajuan dan perbandingan tentang apa yang anda lihat dan dengarkan dengan penelitian-penelitian dari suatu ruang kelas ‘penelitian’ yang tipikal, anda akan memperhatikan beberapa perbedaan. Dalam ruang kelas tipikal, guru akan berbicara terlalu banyak, kadang selama beberapa menit. Pertanyaan guru biasanya akan berada pada level ingat kembali, dihadapkan dengan pertukaran cepat dengan masalah yang besar tentang pujian nonspesifik dan peniruan respon murid. Kadangkala guru akan mengajukan pertanyaan retoris, suatu pernyataan yang tegas disembu-nyikan sebagai suatu pertanyaan: “Sebagian besar dari udara adalah nitrogen, bukan?” Hampir tak akan ada yang mengatakan tidak, baik setuju atau tidak. Pertanyaan retoris tidak diajukan untuk dipikirkan – memerlukan pemenuhan atau kesepakatan. Para murid tidak hanya akan berbicara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Jawaban-jawaban mereka akan menjadi singkat, biasanya satu kata. Jawaban tersebut kadang diubah dengan nada yang naik pada akhir, seperti saat mengatakan, “Apakah ini yang anda inginkan?” Anda mungkin memperhatikan bahwa shanya murid-murid tertentu saja yang mengangkat tangan mereka secara teratur, dan biasanya mereka menjadi orang-orang yang dipanggil untuk menjawab. Orang-orang lain mungkin tidak merespon sama sekali, atau kadang menjawab “Saya tidak tahu”. Hal yang mengherankan lainnya seringkali terjadi di dalam ruang kelas semacam ini adalah bahwa saat suatu pertanyaan diminta, beberapa atau semua murid secara liar mengayunkan lengan mereka dan membuat suara “oo” dan “aah”. 
            Dalam ruang kelas penelitian, murid-murid akan lebih banyak berbicara, dan guru sedikit berbicara. Para murid kadang berbicara secara langsung satu sama lain, untuk meminta dan menjawab pertanyaan, untuk setuju dan tidak setuju. Anda akan memperhatikan bahwa para murid tampaknya menjadi lebih mempercayai jawaban mereka dan bahwa komentar-komentar mereka lebih panjang dan melibatkan spekulasi yang lebih banyak. Guru akan menunjukkan minat dalam komentar murid dan seringkali akan menyelidikan lebih banyak informasi atau penjelasan, atau hanya tersenyum atau mengangguk dengan pertimbangan. Pembahasan kelas tampaknya akan lebih menyerupai percakapan diantara hal-hal yang sama daripada apa yang mungkin anda kira di dalam ruang kelas penengah, dan secara bersamaan lebih senang dan suasana lebih menarik daripada yang lain. 
MENCIPTAKAN ATMOSFER PENELITIAN 
Suasana yang merangsang, saling memperhatikan, menyenang-kan dari pembahasan penelitian memerlukan penciptaan atmosfer yang secara psikologis aman untuk spekulasi seperti membagi pemikiran yang belum jadi. Iklim terbuka ini tidak terjadi begitu saja. Cukup bagi guru untuk mengetahui bagaimana cara menghindari perilaku yang mengurangi kepercayaan dan bagaimana cara mempergunakan perilaku yang sesuai dengan penelitian. Juga harus ada kerjasama dari para murid. Karena para murid biasanya terbiasa dengan ruang-ruang kelas dengan perubahan yang cepat, mereka cenderung menjawab pertanyaan-pertanyaan secara cepat, dengan jawaban yang singkat, dan dangkal. Dengan kata lain, waktu tunggu I, perhentian setelah pertanyaan guru, tergantung pada murid sejauh ini; jika murid menjawab secara tidak matang, waktu tunggu berkurang. Dalam jenis pembahasan anak-anak dipergunakan untuk merespon secara cepat dan singkat adalah semua murid diberikan waktu. Jika anda ingin penelitian berhasil di ruang kelas anda, maka murid harus diajarkan (secara langsung) mengenai prosedur dari metode pembahasan baru.
            Labinowicz telah menjelaskan suatu cara untuk mengajarkan para murid untuk berguna dalam suatu pembahasan dimana pemikiran dinilai lebih daripada jawaban yang tepat. Bab 9 dari bukunya Learning from Children (1985a), dimana beberapa gagasan berikut diambil, sangat disarankan untuk pembacaan lebih lanjut. Sebelum memulai pembahasan penelitian, Labinowicz menyarankan memberikan informasi kepada para anak tentang alasan waktu tunggu melalui komentar yang singkat. Waktu tunggu adalah waktu berpikir. Saya akan mengajukan suatu pertanyaan dan kemudian saya akan menunggu untuk sesaat sebelum saya memanggil seseorang. Saya tidak akan selalu memanggil pada seseorang dengan tangan yang diangkat. Saya tertarik dalam bagaimana cara orang-orang berpikir. Orang-orang yang berbeda akan memiliki gagasan yang berbeda. Baiklah. Anda akan belajar dari satu sama lainnya. 
            Dalam pembahasan selanjutnya, anak-anak harus diingatkan tentang prosedur-prosedur waktu tunggu. Guru dapat menjelaskan bahwa saat seseorang lupa dan perlu jawaban, orang itu yang masih berpikir tentang hal itu aka berhenti berpikir. Dan gagasan yang terganggu tersebut dapat menjadi sangat menarik bagi siapa sja. Pengingat tambahan akan dibutuhkan sembari menunggu dan menghargai pandangan dari orang lain yang menjadi terbiasa. Guru dapat mendorong para murid untuk mengetakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan komentar murid lain dan untuk memberikan alasan-alasan mereka. Tanda-tanda tangan dapat ditetapkan untuk mengingatkan kita tentang impulsif atau anak yang berjuang keras untuk menunggu sembari berpikir yang sedang terjadi. 
 PEMBELAJARAN UNTUK MEMBAHAS SIKLUS 
Tidak guru maupun murid yang belajar untuk berguna di dalam suatu pembahasan penelitian sepanjang malam. Perlu perencanaan, praktek, timbal balik dan waktu. Jangan kecil hati jika anda tidak benar-benar sempurna sejauh ini. Pembayaran untuk penelitian yang baik – kepercayaan, memperhatikan pada pemikiran yang berbeda, bertanggung-jawab atas pembelajaran seseorang – adalah arti dari usaha tersebut. Kerangka pikiran yang membantu semua rincian digunakan untuk mengambil pandangan diagnostik. Jika anda mengembangkan minat yang besar dalam bagaimana setiap murid berpikir dan menilai pengembangan alasan yang bebas dan tanggungjawab, tampaknya alamiah untuk menilai daripada memberitahu, dan memeriksa daripada memuji. Untuk terus berkembang dalam kemampuan yang kompleks yang membawa pada pembahasan penelitian, siklus pengajaran dan pembelajaran yang ditunjukkan dalam gambar 9.3 berikut ini disarankan. 
Mr Newman: Saya senang melihat anda memimpin pembahasan tersebut, tetapi saat saya pikir untuk melakukannya sendiri, saya benar-benar nervous. Karena saya masih awam dalam hal ini, saya takut akan lepas kendali terhadap anak-anak. 
Ms. Oldhand: Saya pun merasa was-was saat pertama kali mendengar tentang gagasan waktu tunggu. Saya tidak nyaman dengan kebisuan tersebut dan tetap memiliki dorongan untuk mempercepat pertanyaan untuk mempertahankan kontrol.
Mr. Newman: Tampaknya masuk akal. Bagaimana anda melaluinya? 
Ms. Oldhand: Saya mengambil mata kuliah metode kelulusan, dan dosen menyuruh kami menganalisis rekaman tape dari pengajaran kami. Saya sadari bahwa saya memiliki kontrol yang lebih baik saat saya menggunakan waktu tunggu daripada saat saya tidak. Saya rasa anak-anak kehilangan pengertian di dalam topik mata kuliah yang berlangsung cepat. 
Mr. Newman: Saya akan berusaha untuk tetap berpikir saat saya mencoba pembahasan tentang baterai dan bohlam besoknya. Saya tahu saya telah memulai karena telah mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara bersikap selama suatu pembahasan. Tetapi saya masih heran bagaimana anda menghadapi siapa saja yang menggumamkan pertanyaan sebelum anda memanggil seseorang. 
Ms. Oldhand: Saya mengadakan percakapan panjang dengan mereka pertama kali kami mencobanya, dan kemudian percakapan singkat selama beberapa pembahasan berikutnya. Saat seseorang menjawab dengan tidak matang, saya abaikan saja. Kadang saya menggunakan tanda ‘shush’ (jari menunjuk mulut). Secara bertahap, mereka membaik. Rahasia tersebut tidak konsisten. Jika anda menerima jawaban yang tidak matang setelah mengingatkan mereka untuk menunggu, hanya seperti menghapus pengingat dari pikiran mereka. 
Mr. Newman: Saya perhatikan bahwa mereka tidak mengangkat lengan mereka untuk disebut, tetapi hanya satu jari. 
Ms. Oldhand: Ya, kami gambarkan bahwa sedikit lengan yang mengayun bekerja lebih baik dan tidak mengganggu yang lain yang masih berpikir. Bagaimanapun juga, dengan melarang gerakan otot yang banyak tampaknya juga membuat seorang orang menjadi lebih tentang dan sesuai jalur. 
PERKEMBANGAN BAHASA 
Perkembangan bahasa harus menjadi bagian integral dari instruksi ilmiah. Dengan berkomunikasi, salah satu proses ilmiah dasar, melibatkan bahasa oral dan tertulis. Kurikulum seni bahasa tradisional menempatkan banyak penekanan pada kemampuan menerima dari membaca dan mendengarkan. Kemampuan mengirim tulisan juga menerima penekanan, tetapi kemampuan mengirim lainnya, berbicara, sangat diremehkan dalam sebagian besar ruang kelas. Ilmu pengetahuan bertindak sebagai forum yang baik dimana untuk bealjar mengekspresikan pemikiran secara lisan, dan ilmu pengetahuan hampir unik dalam memberikan pengalaman umum yang menarik di sekitarnya untuk mempraktekkan dan melatih semua kemampuan berkomunikasi. Cazden (1979) telah membuat kasus yang kuat untukm mengajar ilmu pengetahuan untuk murid-murid pandai Bahasa Inggris terbatas (LEP) secara langsung dalam bahasa Inggris karena elemen-elemen instruksi ilmiah yang sama, melangsungkan pengalaman dan pembahasan, adalah elemen-elemen yang sama yang dipergunakan dalam beberapa ESL dan program-program pendidikan bilingual. Kurikulum seni bahasa semakin berdasarkan pada literatur, termasuk fiksi dan puisi. Pengalaman ilmu pengetahuan yang dibagi tidak hanya menyediakan fokus tentang kepentingan dimana untuk mengembangkan bahasa tetapi juga genre yang berbeda, yang melibatkan pemikiran kuantitatif, yang melibatkan realitas yang dapat dijelaskan, dan yang berkembang dari interaksi antara realita dan pembentukan mental pada anak. Aspek moral dan afektif dari pembelajaran untuk tidak menyetuji sangatlah penting tetapi jarang berkait dengan ruang kelas menengah. 
            Pembahasan-pembahasan kelas melibatkan deskripsi yang menyediakan suatu peluang yang masak untuk pengembangan bahasa. Anak-anak perlu bantuan dalam belajar untuk mendeskripsikan. Mereka perlu mata kuliah reguler yang mendaftar kata-kata sifat dan frase kata sifat yang dihasilkan dan dianalisis secara kritis demi ketepatan. Kadang tampak bahwa hanya satu kata sifat yang diketahui untuk murid sekolah dasar adalah “weird”, “yucky”, “far out”, “rad”, “cool”, “totally awesome” dan kata-kata tidak jelas yang semacamnya. Ekspresi ini menjelaskan efek emosi pada pembicara dan bukannya atribut obyek dan sistem yang diteliti. Kelouarkan kamus sekolah tersebut dan ensiklopedi untuk mata kuliah proses komunikasi. Mulailah dengan kata sifat setiap hari, diberikan oleh anda jika mereka tidak dapat menghasilkan banyak. Hasilkan sinonim, antonim, dan hominim. Gunakan dalam paragraf. Tempatkan daftar tentang kata-kata sifat baru pada papan untuk digunakan dalam entri jurnal. Jangan menggunakan beberapa teknik dari metode bahasa seni selama kelas ilmiah. Setelah itu, pengembangan bahasa membutuhkan suatu konteks, dan ilmu pengetahuan membutuhkan kemampuan berkomunikasi. 
            Bentuk instruksi teratur dari beberapa subyek lain adalah belajar tentang perbendaharaan kata pada awal pelajaran. Praktek ini memperoleh beberapa penelitian yang cermat saat diterapkan untuk ilmiah. Mengapa perbendaraan kata harus diberikan pada awal pelajaran, lengkap dengan definisi dan contoh-contoh? Banyak alasan adalah bahwa mengikuti beberapa hal pembacaan atau presentasi audiovisual yang mempergunakan perbendaraan kata terebut. Sekarang pikirkan tentang pelajaran penemuan yang dibimbing. Pembelajaran dilakukan dari pengalaman dan dari berbicara dan berpikir, bukan dari membaca atau mendengarkan. Hanya saat input belajar dikirimkan melalui bahasa maka pembelajaran perbendaraan kata awal menjadi hal penting. Bahkan, saat input diawasi oleh guru, kata-kata penting dapat dipelajari pada suatu jadwal yang fleksibvel, pada waktu mereka muncul dalam konteks pelajaran. Praktek pemisahan kata belajar dari konteks yang penuh makna yang tidak masuk akal dalam sebagian besar kasus. 
            Para murid perlu bantuan dalam mempelajari kata sifat dan bahasa deskriptif lainnya, dan mereka juga perlu bantuan dengan kata-kata benda untuk memberi nama benda dan peristiwa yang sedang diteliti. Apa yang tidak mereka perlukan adalah apa yang disebut ‘kata-kata ajaib’, kata-kata yang digunakan untuk menjawab pertanyaan atau untuk ‘menjelaskan’ saat tak ada penjelasan yang diberikan dan tak ada pengertian yang muncul. Diantara yang paling terkenal adalah gravitasi, friksi, fotosintesis, kepadatan dan oksigen. Beberapa pertanyaan umum tentang ilmiah yang anda pikir dapat jawab (untuk orang segala usia) tanpa mendengar kata-kata dalam jawaban tersebut? Sangat sedikit. Cobalah tanyakan, “Apa tepatnya yang anda maksud dengan gravitasi?” apakah pembicara memiliki semua yang lebih bersuara daripada ‘tarikan bumi’ dalam pikiran? Paling tidak mungkin. Jadi setiap orang mempergunakan kata-kata yang demikian yang buruk sekali dalam situasi sosial diantara para teman. Tetapi dalam situasi belajar – terutama dalam ilmiah, yang melibatkan  belajar untuk berpikir tentang dunia – ada ketidakjujuran yang menutupi udara daripada berkomunikasi sejelas mungkin. Apa yang tersembunyi tentang praktek tersebut adalah bahwa orang yang mempergunakan kata-kata ajaib membodohi dirinya sama seringnya dengan para pendengar yang dibodohi. 
            Para guru ilmu pengetahuan harus menjadi waspada dalam penggunaan bahasa yang jujur diantara diri mereka sendiri dan untuk memahami saat mendengar jargon yang dipergunakan oleh para murid. Pengertian aktual dari kata-kata ajaib kebanyakan terlalu sering bersifat abstrak untuk murid-murid sekolah dasar, dan tidak diajarkan sama sekali. Ajarkan nama-nama benda dan bantu para murid belajar perbendaharaan kata deskriptif yang banyak yang dapat dipergunakan secara fleksibel jika keadaan memungkinkan. Penjelasan-penjelasan seringkali dapat dibatasi dalam bahasa sehari-hari tanpa memberikan kesan karya ilmiah daripada yang benar-benar ada. 
RINGKASAN 
Karena para murid harus berfungsi lebih bebas dalam penemuan yang dibimbing daripada dalam instruksi langsung, teknik  pengajaran tidak langsung, khusus diperlukan. Diantara teknik-teknik yang dijelaskan di dalam bab ini adalah manajemen materi dan perilaku dalam suatu konteks penemuan yang dipandu. Agar dapat berfungsi dan berpikir lebih kritis dan lebih bebas, anak-anak harus belajar untuk menjadi lebih bertanggung-jawab. Agar dapat memfasilitasi pertumbuhan dalam tanggung jawab, guru harus secara seksama merencanakan situasi manajemen dari pertumbuhan dalam tanggungjawab, guru harus secara seksama merencanakan situasi-situasi manajemen dari kompleksitas yang terbats dimana murid dapat mempraktekkan untuk untuk bertanggungjawab dengan kemungkinan berhasil yang banyak. Pasti ada kemungkinan gagal, juga, atau yang lain tidak ada nilai yang dipraktekkan oleh anak tersebut. 
            Topik utama kedua dari bab ini adalah teknik verbal karena mereka berbeda dari yang digunakan dalam instruksi secara langsung. Pengajaran dengan penemuan dipandu memerlukan cara pandang pada pengajaran yang sangat berbeda. Seseorang harus menyadari bahwa para murid hanya dapat mempelajari pengetahuan wewenang sosial dari kata yang diucapkan oleh guru. Agar murid dapat mempelajari jenis pengetahuan berurutan tertinggi lainnya, guru harus menyediakan situasi yang tepat dan kemudian memungkinkan para pelajar untuk belajar sendiri. Untuk pengetahuan fisik, guru menyediakan obyek dan murid berinteraksi dengan obyek-obyek tersebut, pada intinya tanpa saling campur tangan. Untuk pemahaman logis, guru mengajukan pertanyaan yang memprovokasi pemikiran dan kemudian mendengarkan secara seksama untuk respon tersebut, seringkali menyelidikan pemikiran tambahan pada gagasan yang sama sebelum meninggalkannya. Pengetahuan interaksi sosial sama seperti pengetahuan logis berkembang dalam suasana hormat memberikan dan mengambil gagasan yang dibandingkan dan diuji selama diskusi kelompok. Seperti untuk pemberian waktu, guru penelitian tampaknya menghabiskan banyak untuk pelajaran melihat dan mendengarkan. Dengan berpikir terutama mengenai proses belajar dan berpikir anak, guru membiarkan murid untuk berkonsentrasi pada topik penelitian. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar